Setelahrangkaian benar hubungkan dengan sumber tegangan dan tutup saklar S. Atur tegangan mulai dari nilai kecil sampai besarnya mendekati sama dengan tegangan kerja lampu dan kapasitor. Catatlah arus dan daya setiap perubahan tegangan pada Tabel 5. Gantilah lampu dan kapasitor dengan kapasitas yang lain, seperti pada Tabel 5. Rangkaian paralel adalah salah satu jenis rangkaian atau penyusunan komponen listrik yang saling terhubung secara paralel. Rumus rangkaian pararel adalah Tegangan V= V1=V2=V3, besar hambataan 1/R =1/R1 +1/R2 + 1/R3 dan arus yang mengalir I = I1 +I2 + I3. Pada era yang modern ini, listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan. Bahkan hampir semua kegiatan manusia memerlukan sumber listrik sehingga seolah-olah listrik menjadi roda gigi dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, banyak dari orang-orang yang masih belum memahami kelistrikan khususnya dasar-dasar kelistrikan misalnya rangkaian seri dan pararel. Pengetahuan mengenai rangkaian seri paralel merupakan hal yang lumrah digunakan bagi setiap orang. Contoh penerapannya adalah ketika seseorang hendak memasang instalasi lampu pada rumahnya. Oleh karena itu, pada artikel ini akan dibahas mengenai rangkaian seri dan pararel mulai dari perbedaan, keunggulan dan kelemahan beserta contoh dari keduanya. PendahuluanPerbedaan Rangkaian Seri dan ParalelPerbedaan Susunan RangkaianPerbedaan Komponen RangkaianPerbedaan Rumus dan Parameter Fisika Pendahuluan Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai rangkaian seri dan pararel, kita perlu mengetahui dasar-dasarnya terlebih dahulu. Rangkaian listrik merupakan kumpulan dari beberapa komponen listrik yang saling terhubung dan terpasang pada tegangan. Berikut adalah beberapa komponen listrik beserta lambang yang sering digunakan pada rangkaian Adapula simbol mengenai parameter lain yang bernama arus listrik. Biasanya, arus listrik ditunjukkan dengan arah panah pada rangkaian dan simbol “I” Seperti yang kita ketahui, rangkaian seri dan pararel memiliki berbagai perbedaan yang cukup signifikan. Beberapa perbedaan tersebut diantara lain Perbedaan Susunan Rangkaian Hal yang dapat kita lihat secara jelas dari perbedaan kedua rangkaian tersebut adalah susunan dari komponen-komponen yang terpasang. Susunan tersebut dapat dilihat dari percabangan kabel atau penempatan komponennya. Untuk lebih jelasnya berikut adalah penjabaran secara detailnya Rangkaian Seri “Pada rangkaian seri memiliki susunan yang sederhana sehingga susunan seri tidak memiliki percabangan kabel diantara beban atau sumber tegangan yang terpasang.” Rangkaian Paralel “Pada rangkaian paralel memiliki susunan yang kompleks dan terdapat percabangan kabel diantara beban atau tegangan yang terpasang.” Perbedaan Komponen Rangkaian Selain dari perbedaan susunan yang sudah terlihat jelas, kita dapat membedakan rangkaian seri dan pararel dari komponen yang digunakan. Meskipun jumlah beban atau hambatan dapat disesuaikan, namun terdapat perbedaan dari komponen diantara lain Rangkaian Seri Pada rangkaian seri, komponennya lebih sederhana yang terdiri dari sumber tegangan, kabel dan juga beban. Meskipun kadang rangkaian seri menggunakan saklar, namun rangkaian seri hanya membutuhkan satu saklar saja. Rangkaian Paralel Pada rangkaian paralel, komponen yang digunakan cenderung lebih banyak. Contohnya saja adalah kabel yang digunakan rangkaian pararel lebih panjang karena rangkaian paralel memiliki percabangan. Selain itu, rangkaian paralel biasanya menggunakan saru saklar untuk satu beban saja. Perbedaan Rumus dan Parameter Fisika Selain hal yang terlihat secara jelas, terdapat parameter lain yang berpengaruh dalam rangkaian seri dan pararel yaitu tegangan listrik “V” dan arus listrik “I”. Tentu saja untuk mencari kedua parameter ini memiliki cara yang berbeda untuk rangkaian seri dan rangkaian pararel. Berikut adalah cara untuk menghitung tegangan dan arus listrik pada rangkaian seri dan paralel Kuat Arus Listrik Kuat arus listrik merupakan besaran yang menyatakan setiap muatan listrik yang mengalir pada komponen. Pada rangkaian seri dan pararel, kuat arus listrik memiliki perhitungan yang berbeda pada setiap komponennya. Rangkaian Seri “Arus listrik pada rangkaian seri memiliki jumlah kuat arus listrik sama yang mengalir pada setiap hambatan. Hal ini membuat satu titik pada rangkaian seri akan sama dengan titik yang lain.” Rangkaian Paralel “Pada rangkaian pararel, jumlah dari kuat arus yang mengalir keluar dari percabangan akan sama dengan jumlah kuat arus yang masuk percabangan.” Tegangan Listrik Pada rangkaian listrik, tegangan merupakan besar energi potensial dalam sebuah medan listrik dan memiliki satuan volt. Tegangan listrik pada rangkaian seri dan pararel memiliki perhitungan yang berbeda. Rangkaian Seri “Pada rangkaian seri, tegangan listrik tidak seperti pada kuat arusnya melainkan tegangan yang terpasang besarnya sejumlah dengan tegangan-tegangan yang ada pada komponen.” Rangkaian Paralel “Berbeda halnya dengan rangkaian seri, tegangan yang terpasang pada semua rangkaian akan selalu bernilai sama pada rangkaian pararel.” Hambatan Listrik Selain sumber tegangan dan arus, terdapat satu parameter lagi yang biasa dimiliki oleh setiap komponen yaitu hambatan atau beban. Pada hambatan total setiap rangkaian memiliki cara penjumlahan yang berbeda diantaranya adalah Rangkaian Seri “Setiap hambatan yang terpasang secara seri pada rangkaian akan saling menjumlahkan. Sehingga, total hambatan yang terpasang adalah jumlah hambatan setiap komponennya.” Rangkaian Paralel “Sedangkan pada rangkaian pararel semua tegangan pada komponen akan bernilai sama. Oleh karena itu hambatan total yang terpasang pada rangkaian pararel sebagaimana telah dijabarkan pada gambar di atas.” Demikianlah artikel mengenai rangkaian seri dan rangkaian paralel, semoga dapat bermanfaat bagi kalian. Referensi Selyang mengubah radiasi sinar matahari menjadi listrik disebut sebagai photovoltaic cell atau sel fotovoltaik, dan dikenal pula sebagai solar cell atau sel surya. Modul fotovoltaik, merupakan suatu kesatuan rangkaian yang terdiri atas beberapa sel fotovoltaik yang dihubungkan secara seri, atau paralel, atau kombinasi dari seri dan paralel. 2.
Lampu LED adalah salah satu komponen elektronika yang sangat sensitif dengan tegangan dan arus. LED ini merupakan salah satu jenis dari keluarga Dioda yang dapat memancarkan cahaya. Banyak perusahaan yang menggunakan teknologi LED untuk produk-produk elektronik mereka, salah satunya adalah lampu. Berbeda dengan lampu pijar atau lampu konvensional, lampu dengan teknologi LED lebih banyak diminati karena memiliki banyak keunggulan. Salah satu keunggulannya adalah tidak mudah panas dan juga lebih hemat energi sekitar 80-90 persen dibanding jenis lampu konvebsional atau lampu pijar biasa. Mengapa Lampu LED Begitu Diminati? Lampu LED lebih banyak disukai dibandingkan dengan lampu konvensional atau lampu pijar biasa. Selain digunakan pada lampu, teknologi LED juga banyak dipakai pada peralatan-peralatan elektronik seperti laptop, televisi, handphone dan juga tablet atau papan iklan dan reklame. Keunggulan lampu LED selain lebih hemat energi dan tidak mudah panas. Lampu jenis ini juga awet dan tahan lama. Lampu LED disinyalir dapat bertahan hingga 5000 jam atau setara dengan 5 tahunan. Sehingga akan lebih menghemat budget dan pengeluaran anda jika anda membeli lampu jenis LED ini. Jenis-Jenis Dan Cara Membuat Rangkaian Lampu LED Lampu LED Light Emitting Dioda merupakan salah satu jenis Dioda yang dapat memancarkan cahaya. Banyak benda yang sudah mengadaptasi teknologi dari LED ini. Berikut akan kami ulas tentang jenis-jenis rangkaian lampu LED dan cara membuatnya 1 Rangkaian LED Sederhana Cara membuat rangkaian sederhana ini sangat mudah untuk anda kerjakan. Anda hanya membutuhkan satu buah LED dan juga satu buah resistor. Kemudian LED ini dapat anda hubungkan pada resistor dan jadilah rangkaian lampu LED sederhana. Rangkaian sederhana ini tidak akan memberikan pencahayaan yang maksimal karena hanya menggunakan satu buah lampu. 2 Rangkaian Lampu LED Seri Rangkaian seri adalah rangkaian yang terdiri dari dua buah atau lebih lampu LED yang disusun secara sejajar dalam bentuk seri. Untuk membuat rangkaian LED seri, output posistif dari power supply akan terhubung ke Anoda dari LED pertama. Sedangkan bagian Katoda dari LED pertama ini kemudian akan terhubung ke Anoda kaki terminal positif dari LED kedua dan seterusnya. Hingga LED yang terakhir, pada bagian Katoda atau terminal negatif akan terhubung secara langsung pada power supply. Beberapa poin penting pada rangkaian seri ini antara lain Arus yang mengalir pada setiap LED jumlahnya Jumlah tegangan yang terdapat dalam LED adalah jumlah total tegangan dari semua LED. Kekurangan rangkaia seri ini, apabila ada LED yang rusak. Maka akan merusak seluruh fungsi yang lain. Rangkaian seri ini mudah dirangkai. 3 Rangakaian Lampu LED Paralel Rangkaian yang terdiri dari satu atau lebih yang disusun dengan cara paralel. Pada rangkaian paralel ini, semua terminal positif atau Anoda dihubungkan secara langsung pada power supply. Sedangkan output negatifnya juga dihubungkan secara langsung ke tegangan sumbernya. Pada rangkaian paralel, setiap tegangan yang mengalir dan dibutuhkan disetiap LED adalah sama. Sedangkan jumlah arus yang mengalir pada LED adalah jumlah arus total dari setiap LED. Demikan tadi beberapa penjelasan singkat tentang rangkaian lampu LED, jenis-jenis serta cara membuat rangkaianya. Selamat mencoba. Dengan merangkainya sendiri, anda tentu lebih bisa menyesuaikan dengan kebutuhan anda bukan?
RangkaianListrik Campuran Rangkaian campuran merupakan gabungan dari rangkaian seri dan rangkaian paralel. (220V). 2) Lampu TL (tube Lamp) atau orang bilang lampu neon, model lama yang masih memakai ballast, di dalam box nya memakai rangkaian seri antara jala-jala dengan ballastnya. 3) Di dalam setrika listrik ada rangkaian seri dengan

Di dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah terlepas dari peran listrik. Karena listrik sudah menjadi kebutuhan manusia dalam menjalan berbagai aktivitas kehidupan. Di era modern seperti sekarang ini listrik sudah banyak digunakan di lingkungan pelosok tak hanya di lingkungan perkotaan saja. Photo by Ahmed Aqtai on Komponen sebuah rangkaian listrik atau rangkaian elektronik dapat dihubungkan dengan berbagai cara. Dua tipe paling sederhana adalah rangkaian seri dan paralel. Rangkaian yang disusun secara sejajar disebut rangkaian seri, sedangkan rangkaian yang disusun secara berderet disebut rangkaian paralel. Komponen yang tersusun seri akan terhubung melalui satu jalur, sehingga aliran arus listrik akan mengalir ke semua komponen. Pada rangkaian paralel, tegangan yang melewati tiap komponen adalah sama, dan total arus adalah jumlah arus yang melewati tiap komponen. gambar Anggap sebuah rangkaian sederhana yang terdiri dari 4 lampu dan satu baterai 6 V. Jika keempat lampu terhubung seri, maka arus yang melewati tiap lampu sama dan voltage drop turun V setiap lampu, yang mungkin tidak cukup untuk menyalakan semua lampu. Jika keempat lampu terhubung paralel, arus yang melalui tiap lampu akan digabungkan, sedangkan voltage drop turun melalui tiap lampu dan semuanya bisa menyala. Rangkaian listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih banyak kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak. Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya Apa sih bedanya rangkaian seri dengan paralel? Apakah jenis rangkaian mempengaruhi kualitas pencahayaan pada lampu? Untuk menjawab pertanyaan sederhana ini kita harus pahami dulu bagaimana bentuk kedua rangkaian listrik tersebut. Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel 1. Rangkaian Seri Rangkaian seri biasanya disusun secara berjajar atau berderet. Pada jenis rangkaian ini lebih hemat bahan terutama kabel, karena hanya menggunakan satu aliran arus listrik atau satu kabel. Namun ada kerugian yang ditimbulkan. Pengertian Rangkaian Seri Rangkaian seri adalah salah satu model rangkaian listrik yang dikenal dewasa ini. Dalam pelajaran kelistrikan, rangkaian merupakan adalah suatu rangkaian yang semua bagian-bagiannya dihubungkan berurutan, sehingga setiap bagian dialiri oleh arus listrik yang sama. Rangkaian ini disebut juga dengan rangkaian tunggal, membiarkan listrik mengalir keluar dari sumber tegangan, melalui setiap bagian, dan kembali lagi ke sumber tegangan. Kuat arus yang mengalir selalu sama di setiap titik sepanjang rangkaian. Hambatan yang dirangkai secara seri akan semakin besar nilai hambatannya. Sedangkan, lampu yang dirangkai secara seri nyalanya menjadi semakin redup. Apabila satu lampu mati, maka lampu yang lain juga akan mati. Ciri-ciri Rangkaian Seri Ciri-ciri rangkaian seri adalah semua komponen listrik yang akan dipasang disusun secara berderet atau berurutan. Kabel penghubung semua komponen tersebut tidak memiliki percabangan sepanjang rangkaian, sehingga hanya ada satu jalan yang dilalui oleh arus. Akibatnya, arus listrik I yang mengalir di berbagai titik dalam rangkaian sama besarnya, sedangkan beda potensialnya berbeda. Artinya semua komponen yang terpasang akan mendapat arus yang sama pula. Rangkaian seri memiliki hambatan total yang lebih besar daripada hambatan penyusunnya. Rumus Rangkaian Seri Hambatan total Rtotal ini disebut hambatan pengganti. Beda potensial atau tegangan total Vtotal dari rangkaian seri adalah hasil jumlah antara beda potensial pada tiap resistor. Rangkaian paralel dalam uraian materi kali ini meliputi; pengertian, ciri-ciri, dan gambar atau susunan rangkaiannya. Dalam kelistrikan, rangkaian paralel adalah suatu model yang digunakan dalam penyusunan komponen-komponen listrik. Terdapat ciri khusus yang melekat pada model ini dan menjadi faktor pembeda dari rangkaian listrik lainnya misal rangkaian seri. Perbedaan tersebut terletak pada bentuk, susunan rangkaian, dan fungsi/kegunaannya. Rangkaian ini juga memiliki beberapa keunggulan dalam hal pengaplikasiannya pada pemasangan instalasi listrik rumah tangga, perkantoran, dan lain-lain. Semuanya akan kami paparkan secara lengkap disini, selamat membaca. 2. Rangkaian Paralel Rangkaian ini disebut juga dengan rangkaian bercabang. Dalam rangkaian ini, semua percabangan yang ada dapat dilalui oleh arus listrik. Di setiap cabang itulah komponen listrik terpasang, sehingga masing-masing komponen itu memiliki cabang dan arus tersendiri. Pengertian Rangkaian Paralel Rangkaian paralel adalah salah satu model rangkaian yang dikenal dalam kelistrikan. Secara sederhana, rangkaian paralel diartikan sebagai rangkaian listrik yang semua bagian-bagiannya dihubungkan secara bersusun. Akibatnya, pada rangkaian paralel terbentuk cabang di antara sumber arus listrik. Arus tersebut mengaliri semua komponen listrik yang terpasang secara bersamaan. Rangkaian paralel diperlukan jika kita akan melakukan pengaturan arus listrik, dengan membagi arus listrik dengan cara merubah beban yang lewat di tiap percabangan. Ciri-ciri Rangkaian Paralel Ciri-ciri dari rangkaian paralel adalah semua komponen listrik terpasang secara bersusun atau sejajar. Pada rangkaian paralel arus yang mengalir pada setiap cabang berbeda besarnya. Setiap komponen terhubung dengan kutub positif dan kutub negatif dari sumber tegangan, artinya semua komponen mendapat tegangan yang sama besar. Sedangkan, hambatan totalnya menjadi lebih kecil dari hambatan tiap-tiap komponen listriknya. Semuanya dapat ditulis dalam bentuk rumus matematis Rumus rangkaian paralel Kelebihan menggunakan rangkaian paralel adalah apabila saklar dimatikan, maka tidak semua komponen mati kecuali komponen yang dihubungkan dengan saklar yang dimatikan, misalnya lampu. Selain itu, Jika ada salah satu cabang atau komponen listrik yang putus atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi. Sebab masih ada cabang lain yang dapat dialiri arus listrik dan komponen yang tidak rusak itu masih mempunyai hubungan dengan kedua kutub sumber tegangan. Sedangkan, kelemahan rangkaian paralel adalah dibutuhkan lebih banyak kabel atau penghantar listrik untuk menyusun seluruh rangkaian. Kesimpulannya Nyala lampu yang disusun secara paralel lebih terang daripada rangkaian listrik yang disusun secara seri, ini disebabkan karena susunan kawat pengahantar atau kabel pada rangkaian paralel memiliki banyak saluran untuk menghantarkan arus listrik sehingga nyala lampu lebih terang bila dibandingkan dengan rangkaian seri yang hanya menggunakan satu kabel pada penysusunan rangkaiannya. Sumber

Rangkaianlistrik SERI PARALEL 5 lampu tugas keterampilan sekolah di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan. Beli Rangkaian listrik SERI PARALEL 5 lampu tugas keterampilan sekolah di Genta Sarana Teknik.
a Contoh Soal Rangkaian Seri Resistor (Hambatan) Suatu rangkaian terdiri dari tiga buah hambatan yaitu R1 = 300 Ω, R2 = 400 Ω dan R3 = 500 Ω. Berapakah total hambatan pada rangkaian tersebut. Baca Juga. Cara Merubah Listrik 3 Phase 380 V Menjadi 1 Phase 220 V. Pengertian, Fungsi, Jenis Dan Cara Kerja Kapasitor Bank. RangkaianTertutup : Rangkaian dengan bola lampu yang menyala dan saklar dalam keadaan tertutup. Rangkaian Terbuka : Rangkaian dengan saklar terbuka dan bola lampu tidak akan menyala. Umumnya Rangkaian listrik sendiri dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu rangkaian seri dan rangkaian paralel. Namun, ada juga kombinasi dari kedua jenis rangkaian
MakalahRangkaian listrik seri, paralel, dan campuran 1. Lampu TL (tube Lamp) atau orang bilang lampu neon, model lama yang masih memakai ballast, di dalam box nya memakai rangkaian seri antara jala-jala dengan ballastnya. c. Di dalam setrika listrik ada rangkaian seri dengan bimetal (temperatur kontrol), demikian juga kulkas.
jobmV.
  • cfh2vjlqdg.pages.dev/106
  • cfh2vjlqdg.pages.dev/340
  • cfh2vjlqdg.pages.dev/212
  • cfh2vjlqdg.pages.dev/233
  • cfh2vjlqdg.pages.dev/259
  • cfh2vjlqdg.pages.dev/15
  • cfh2vjlqdg.pages.dev/302
  • cfh2vjlqdg.pages.dev/316
  • cfh2vjlqdg.pages.dev/86
  • rangkaian lampu tl seri dan paralel