Adabeberapa teknik yang dapat dugunakan saat kita mngerjakan tugas wacana pedaran dalam bahasa sunda, yakni diantaranya adalah: Identiikasi; Babandingan; Ilustrasi; Klasifikasi; Difinisi; Proses; Contoh Pedaran Bahasa Sunda Singkat tentang makanan (Kadaharan), Budaya, Tradisi Sunda, Kesenian, Lingkungan Sekolah Jsb
Wayang Golek. Sumber Portal Informasi IndonesiaTokoh wayang golek kira-kira memiliki 120 tokoh. Tokoh para aktor utama dalam seni perwayangan khas Sunda ini tentu memiliki bentuk visual dan karakter yang golek sendiri merupakan kesenian Sunda yang masuk dalam jenis seni pertunjukan yang dahulu menjadi media hiburan masyarakat dan menjadi sarana penyebaran Islam. Jurnal Wayang Golek Dari Seni Pertunjukan ke Seni Kriya 2009 yang ditulis Rosyadi menyebutkan bahwa secara umum tokoh pewayangan secara visual dibedakan melalui bentuk dan kulit pada para tokoh wayang golek ini secara visual digolongkan ke dalam 4 golongan dan terbagi menjadi 2 kelompok besar berdasarkan sifat dan Visual Tokoh Wayang GolekTubuh wayang golek golongan satria dibentuk untuk menggambarkan keluwesan, kelembutan, ketenangan, tetapi tidak lupa untuk tetap mempertahankan kegagahan, serta satria akan memilik bentuk mata yang sipit, alis yang tebal, hidung yang cenderung besar, dan tidak memiliki kumis. Tokoh dalam golongan satria ini adalah Rama, Samiaji, Nakula, dan wayang golek ponggawa digambarkan sebagai tentara yang memiliki bentuk fisik tubuh yang tegap, tegas, bermata besar, alis tebal, hidung mancung, dan memiliki dalam golongan ponggawa ini adalah Gatot Kaca, Bima, dan juga wayang golek. Sumber Pemprov JabarButa atau juga disebut sebagai raksasa memiliki bentuk tubuh yang tinggi dan juga besar. Ia memiliki mata yang bulat, alis yang tebal, hidung besar, dan memiliki taring atas adalah tokoh yang terkenal dari golongan wayang golek yang satu tokoh wayang golek panakawan digambarkan sebagai tokoh yang suka melucu sehingga ia adalah golongan tokoh yang sangat jenaka. Terdapat wayang golek baru yang diciptakan dan kemudian digolongkan dalam golek panakawan dan Sifat Tokoh Wayang GolekTokoh wayang golek. Sumber Pemerintah Kota BogorLayaknya manusia, setiap tokoh wayang golek juga dibuat dengan karakter dan sifat mereka secara umum, tokoh wayang akan dikelompokan dalam dua kelompok besar, yaituTokoh ini adalah tokoh yang memiliki karakter baik. Biasanya tokoh-tokoh dari Negara Amarta di dunia wayang golek tampil dengan tokoh pandawanya. Tokoh protagonis ini juga akan tampil di sisi sebelah ini merupakan tokoh berkarakter buruk. Tokoh antogonis ini berasal dari Negara Atina dengan tokoh kurawanya. Tokoh antagonis juga akan tampil di sisi sebelah Sudah mengenal para tokoh wayang golek yang merupakan seni pertunjukan kebanggaan masyarakat Sunda ini lebih jauh? KasenianSunda téh loba pisan, diantarana kasenian Sisingaan, tari-tarian Sunda, wayang golék, kaulinan barudak, jeung pakakas musik jeung musik tradisional Sunda anu biasa dimaénkeun dina pagelaran seni. Sisingaan mangrupa kasenian Sunda anu miboga 2-4 boneka maung anu dibabawa ku pamaénna bari nari. Keunikan Wayang Golek Foto satu seni tradisional khas Sunda adalah wayang. Wayang merupakan salah satu warisan nenek moyang bangsa. Banyak suku di Indonesia yang memiliki wayang khas masing-masing. Suku Sunda juga mempunyai salah satu pertunjukan wayang khas yang disebut dengan nama Wayang Golek. Wayang yang masih mengambil latar belakang cerita Ramayana dan Mahabharata ini masih tetap digemari hingga saat purwa ini berasal dari gagasan Bupati Bandung tahun 1840-an, Dalem Karang Anyar dengan Ki Darman, seorang dalang wayang kulit asal Tegal dan tingal di Cibiru. Dalem Karang Anyar ini memodifikasi wayang dengan memakai bahan dasar kayu lame dan ditatah lebih halus. Wayang menjadi berbentuk lebih mirip manusia dibandingkan dengan wayang tradisional khas Sunda kemudian dikenal dengan sebutan wayang golek. Wayang golek berbentuk seperti boneka manusia yang bisa digerakkan oleh dalang. Keturunan Ki Darman bahkan hingga saat ini masih banyak yang membuat wayang golek. Beberapa tempat pembuatan wayang golek antara lain di Sukabumi, Bogor, Karawang, Indramayu, Garut, Cirebon, Ciamis, Cimareme, Ciparay, dan golek mengambil cerita dari epos Ramayana dan Mahabharata yang sudah disesuaikan dengan budaya nusantara. Pagelaran wayang golek biasanya dimulai pukul sepuluh malam hingga dini hari. Pertunjukkan dini dipentaskan di tanah lapang atau sebuah gedung. Pertunjukkan seni tradisional khas Sunda ini biasanya dimainkan dalam acara-acara tertentu, seperti ulang tahun sebuah lembaga atau kota, sunatan, hingga dengan wayang kulit, wayang golek tidak memakai layar dan lampu sorot untuk membentuk bayangan. Golek yang berupa boneka tiga dimensi bisa ditonton secara langsung tanpa memakai layar. Pagelaran wayang golek dipimpin oleh dalang yang memainkan wayang dan menuturkan cerita. Selain itu tentu saja ada gamelan Sunda yang mengiringi pertunjukkan seni tradisional khas Sunda wayang golek memakai Bahasa Sunda dengan pakem-pakem yang agak berbeda dengan wayang kulit. Beberapa pakem adegan yang ada dalam wayang golek adalah babak unjal, nagara sejen, patepah, perang gagal, panakawan, perang kembang, perang raket, dan tutug. Wayang golek juga kadang dipakai untuk meruwat, membersihkan, seperti halnya wayang kulit. Ruwatan merupakan salah satu upacara untuk menghindarkan seorang anak dari pengaruh buruk Bathara Kala yang membawa kesialan dalam ini pertunjukan seni tradisional khas Sunda lebih banyak dimaksudkan untuk hiburan saja. Wayang sendiri sudah banyak dibeli untuk keperluan koleksi dan penghias rumah. Pertunjukkan tradisional masih banyak memiliki penggemar, walau kebanyakan dari generasi tua. Generasi muda sudah banyak yang terasingkan dari budaya tradisional ini. Perlu usaha yang lebih agar seni tradisional ini tetap lestari dan digemari oleh berbagai macam lapisan masyarakat. Pagelaran Wayang Golek Pembuatan Wayang Golek Seni Tradisional Khas Sunda Seni Wayang Golek Wayang Golek Wayang Khas Sunda Berikutadalah Kesenian Tradisional Khas Sunda : Wayang Golek Wayang golek mirip dengan wayang kulit ya. Tapi 2 jenis wayang ini ternyata berbeda bentuk lho. Wayang itu sendiri mengandung arti boneka tiruan manusia yang terbuat dari pahatan kayu atau kulit. Nah, sekarang tau kan perbedaan wayang kulit dan wayang golek.
Indonesia Perkembangan Kesenian wayang golek berbahasa Sunda diperkirakan mulai berkembang di Jawa Barat pada masa ekspansi Kesultanan Cirebon pada abad ke-17, meskipun sebenarnya beberapa pengaruh warisan kebudayaan lama masih bertahan di beberapa tempat di Jawa Barat sebagai bekas wilayah Kerajaan Sunda Galuh. Pakem dan jalan cerita wayang golek sesuai dengan versi wayang kulit, terutama kisah wayang purwa Ramayana dan Mahabharata, meskipun terdapat beberapa perbedaan, misalmya dalam penamaan tokoh-tokoh Punakawan yang dikenal dalam versi Sundanya. Adapun kesenian wayang kayu berbahasa Jawa saat ini dapat dijumpai bentuk kontemporernya sebagai Wayang Menak di wilayah Kudus dan Wayang Cepak di wilayah Cirebon, meski popularitasnya tidak sebesar wayang golek di wilayah Parahyangan. Kini selain sebagai bentuk teater seni pertunjukan wayang, kerajinan wayang golek juga kerap dijadikan sebagai cindera mata oleh para wisatawan. Tokoh wayang golek yang lazim dijadikan cindera mata benda kerajinan adalah tokoh pasangan Rama dan Shinta, tokoh wayang terkenal seperti Arjuna, Srikandi, dan Krishna, serta tokoh Punakawan seperti Semar dan Bagong atau Cepot/Bawor. Kerajinan wayang golek ini dijadikan sebagai dekorasi, hiasan atau benda pajangan interior ruangan. Adapun di zaman modern ini Wayang golek purna kreasi sudah mulai di kembangkan oleh para pengrajin wayang muda,yang tetap tidak menghilangkan pakem dari Wayang golek purwa."Sejarah Perkembangan Wayang Golek". Wayang Techno CDS. Diakses tanggal 31 Desember 2018 Wayang Pengrajin wayang golek Wayang adalah bentuk teater rakyat yang sangat populer, terutama di pulau Jawa dan Bali. Orang sering menghubungkan kata “wayang” dengan “bayang”, karena dilihat dari pertunjukan wayang kulit yang memakai layar, di mana muncul bayang-bayang. Di Jawa Barat, selain dikenal wayang kulit, yang paling populer adalah Wayang golek . Istilah golek dapat merujuk kepada dua makna, sebagai kata kerja kata golek bermakna 'mencari', sebagai kata benda golek bermakna boneka kayu.[2] Berkenaan dengan wayang golek, ada dua macam di antaranya wayang golek papak cepak dan wayang golek purwa yang ada di daerah Sunda. Kecuali wayang orang yang merupakan bentuk seni tari-drama yang ditarikan manusia, kebanyakan bentuk kesenian wayang dimainkan oleh seorang dalang sebagai pemimpin pertunjukan yang sekaligus menyanyikan suluk, menyuarakan antawagu dan lain-lain. Sunda Pangwangunan Kasenian wayang golek Sundan panginten parantos mimiti ngembangkeun di Jawa Barat salami mekarna Kasultanan Cirebon dina abad ka-17, sanaos kanyataanna sababaraha pangaruh tina warisan budaya baheula tetep aya di sababaraha tempat di Jawa Barat salaku wilayah tilas Karajaan Sunda Galuh. Standar sareng alur carita wayang golek saluyu sareng versi wayang kulit, utamina carita wayang purwa Ramayana sareng Mahabharata, sanaos aya sababaraha bédana, contona dina namina tokoh Punakawan anu dikenal dina vérsi Sunda. . Ayeuna, seni wayang kai jawa tiasa dipendakan dina bentuk kontémporérna sapertos Wayang Menak di daérah Kudus sareng Wayang Cepak di daérah cirebon, sanaos kamasyhurna henteu ageung sapertos wayang golek di daérah Parahyangan. Ayeuna salain ti janten bentuk téater seni pintonan wayang, karajinan wayang golék ogé sering dijantenkeun souvenir ku wisatawan. Tokoh-tokoh pagelaran wayang anu biasa dijantenkeun souvenir pikeun karajinan tangan nyaéta paraga pasangan Rama sareng Shinta, tokoh wayang terkenal sapertos Arjuna, Srikandi, sareng Kresna, sareng tokoh Punakawan sapertos Semar sareng Bagong atanapi Cepot / Bawor. Karajinan wayang golek ieu dianggo salaku hiasan, hiasan atanapi objék tampilan pikeun jaman modéren, saenggeus nyiptakeun Wayang Golek parantos dikembangkeun ku pengrajin wayang kulit ngora, anu tetep henteu ngaleungitkeun standar Wayang Golek Purwa. "Sejarah Pengembangan Wayang Golek". CDS Techno Boneka. Dicandak 31 Désémber 2018 Dalang Pengrajin pagelaran wayang Wayang mangrupikeun bentuk téater masarakat anu kawéntar, utamina di pulau-pulau Jawa sareng Bali. Masarakat sering ngaitkeun kecap "wayang" sareng "kalangkang", sabab éta ditingali tina acara wayang kulit anu ngagunakeun layar, dimana bayangan muncul. Di Jawa Barat, salain dikenal ku wayang golék, anu paling populér nyaéta pagelaran wayang. Istilah golek tiasa ngarujuk kana dua hartos, salaku kecap kerja kecap golek hartosna 'milarian', salaku nomina golek hartosna boneka kai. [2] Ngeunaan wayang golek, aya dua rupa diantarana, nyaéta wayang golek papak scrap sareng wayang golek purwa di daérah Sunda. Kacuali wayang orang, anu mangrupikeun bentuk seni jogét-drama anu ditari ku manusa, kaseueuran bentuk seni wayang dimaénkeun ku dalang salaku pamimpin acara anu sakaligus nyanyi suluk, sora antawagu sareng anu sanésna.
ARTIKELBAHASA SUNDA TENTANG KESENIAN. MEKARKEUN KASENIAN TRADISIONAL. CALUNG TARAWANGSA. KASENIAN SISINGAAN. KASENIAN WAYANG GOLEK. KASENIAN ANGKLUNG. KAMEKARAN KASENIAN DEGUNG. KESENIAN TARI RONGGÉNG GUNUNG. Baca juga: 21+ Kesenian Jawa Barat, Seni Musik, Suara, dan Seni Tarian Sunda. Nah, mungkin itu saja beberapa contoh artikel tentang
Pada kesempatan kali ini kita akan membuat dua buah contoh wawancara langsung, yakni yang berhubungan tentang kesenian dan yang kedua adalah tentang hobi seseorang, sehingga kita dapat melakukan wawancara ini bersama dengan teman juga Contoh Wawancara Bahasa Sunda Tentang Pendidikan Sekolah Kita!Untuk kesenian sendiri, kita akan angkat tema seputar kesenian wayang, disini kita akan menggali informasi tentang seni wayang golek yang berasal dari jawa barat. Dan untuk tema hobi, kita akan mewawancarai dengan teman kita langsung seputar hobi yang di Wawancara tentang Seni Kesenian Wayang Golek Bahasa SundaBerikut adalah daftar pertanyaan dari hasil wawancara dalam basa sunda yang berhubungan dengan seni, yakni kesenian wayang golek dengan menggunakan bahasa Pertanyaan Wartawan "Assalamualaikum pa, nyuhunkeun waktosna sakedap kanggo ngawawancara sakedap ngenaan kana seni wayang golek di tatar sunda?"Narasumber "Wa'alaikum salam, mangga"Wartawan "Nurutkeun bapa, naon sabenerna anu dimaksud kana seni wayang golék téh?"Narasumber "Wayang golek teh nyaeta hiji pagelaran anu mangrupakeun gabungan sababaraha unsur dina kasenian, nyaeta seni sastra lalakon, seni karawitan gamelan, seni swara sinden, jeung seni gerak atawa tari gerak-gerik wayang."Wartawan "Terus saha anu jadi lulugu dina pagelaran wayang golék?"Narasumber "Anu jadi lulugu dina pagelaran wayang golek nyaeta dalang anu pancenna ngalalakonkeun sahiji carita."Wartawan "Saha salah sahiji dalang anu kakoncara di jawa barat?"Narasumber "Asep Sunandar Sunarya, dalang anu kiwari kamashur, kalandep ku balarea teh lantaran kamaheranana dina rupa-rupa widang kasenian sarta bisa ngasongkeun hal anu anyar."Wartawan "Carita naon wae anu biasa di maenkeun dina pagelaran wayang?"Narasumber "Ilaharna mah caritana teh dicandak tina buku Mahabarata karangan Wiyasa, jeung Ramayana karangan Walmiki."Wartawan "Saha waé tokoh-tokoh anu kondang dina wayang golek?"Narasumber "Gatot kaca, Arjuna, Bima, Dorna, Semar, Si Cepot, jeung sajabana."Wartawan "Terus kumaha supaya kasenian wayang golek hususna di tatar sunda teh bisa terus langgeng?"Narasumber "Salaku urang sunda, tangtu bae urang kudu milu ngariksa sangkan wayang golek tetep langgeng dipikaresep ku balarea. Sakurang-kurangna urang kudu wanoh sarta mikaresep kasenian wayang golek."Wartawan "Hatur nuhun pa kana waktosna, abdi rasa cekap sakitu wae wawancarana. Hatur nuhun, Wassalamualaikum wr, wb"Narasumber "Sami-sami, wa'alaikum salam."Contoh Wawancara Bahasa Sunda Dengan Teman Sebangku Tentang HobiHobi adalah sesuatu hal yang sangat disenangi dan yang ingin selalu dilakukan oleh seseorang. Hobi juga merupakan suatu kegiatan rekreasi yang diinginkan seseorang untuk menyenangkan fikiran dan hobi seseorang itu berbeda-beda. Misalnya saja ada yang memiliki hobi menulis, mengoleksi sesuatu, hobi olah raga, membuat sesuatu, memperbaiki, dan masih banyak lagi hobi-hobi yang juga Wawancara Tentang Kesehatan Tema Olah Raga Bahasa SundaNah, pada contoh wawancara basa sunda yang kedua ini, kita akan mewawancarai seorang teman yang memiliki hobi dengan olah raga. Langsung saja, berikut adalah referensi untuk pertanyaan contoh wawancara bahasa sunda dengan teman sebangku tentang hobi wawancaraPewawancara _Narasumber SusiTema HobiNu nanya "Nurutkeun susi, naon sih nu dimaksud kana hobi téh?"Susi "Ari nurutkeun abdi mah hobi téh nya éta mangrupa hal atanapi kagiatan nu dimana lamun urang ngalakukeuna, urang téh ngarasa reseup atanapi bingah."Nu nanya "Oh kitu, taras naon hobi anu ku susi reseup?"Susi "Abdi gaduh hobi olah raga terutamina kana bulu tangkis"Nu nanya "Kunaon susi hobi kana olah raga éta?"Susi "Nya, abdi reseup kana olah raga, sabab olah raga téh tiasa nyieun awak urang jadi sehat sareng henteu gampil ka keunaan panyakit."Nu nya "Terus dimana susi biasana sok olah raga atanapi maén bulu tangkis?"Susi "Di sakolaan, tapi abdi ogé sering maén di lapangan nu caket sareng bumi abdi"Nu nanya "Ti mulai iraha susi gaduh hobi olah raga terutamina kana bulu tangkis?"Susi "Numayan tos lami, kinten-kinten basa ti SD keneh."Nu nanya "Oh, kitu. Selain éta, aya hobi anu sanesna deui?"Susi "Henteu aya"Nu nanya "Oh nya entos atuh, cekap sakitu waé patarosana. Haturnuhun kana informasina."Susi "Nya, sami-sami"Baca juga Contoh Wawancara Bahasa Sunda Tentang Cita-CitaNah, mungkin itu saja baberapa contoh-contoh pertanyaan yang mudah untuk dijawab oleh teman sebangku kita seputar wawancara singkat mengenai hobi seseorang dalam bahasa beberapa contoh wawancara bahasa sunda tentang kesenian dan juga seputar hobi dengan teman sebangku, mudah-mudahan bermanfaat untuk sekedar bahan referensi kamu dalam membuat sebuah dialog wawancara nantinya.
ARTIKELTENTANG KESENIAN SUNDA Singhoréng, lain basa wungkul anu nungtutan laleungit téh. Kasenian ogé, geus loba anu hirup teu neut paéh teu bahasasunda.id
Berbicara mengenai kesenian khas Sunda, Jawa Barat tentu tidak akan ada habisnya, karena daerah ini memiliki banyak sekali kesenian tradisional. Beraneka ragam kesenian di suku Sunda menambah khasanah budaya dan kesenian asli bangsa Indonesia. Suku Sunda merupakan suku terbesar kedua di Indonesia yang memiliki banyak kesenian unik dan khas. Penduduk Sunda yang terkenal dengan keramahtamahannya memiliki berbagai sejarah yang menghasilkan berbagai kesenian tradisional. Sesuai dengan semboyannya, Someah Hade ka Semah yang memiliki arti ramah pada tamu. Budaya lemah lembut, periang, serta hormat pada yang lebih tua telah diajarkan sejak mereka masih kecil. Sehingga karakternya dapat terbentuk ketika telah dewasa. Deretan Kesenian Khas Sunda yang Wajib Dilestarikan Suku Sunda memiliki kearifan lokal yang sangat mengagumkan. Mereka dikenal sebagai suku yang sangat menghormati seni budaya warisan leluhur. Tak hanya itu saja, mereka juga terkenal sebagai suku yang ramah dan sangat menghormati kepada yang lebih tua. Tak heran jika sampai saat ini suku Sunda masih memegang teguh tradisi para leluhur. Hal ini terbukti dengan cara melestarikan keanekaragaman kesenian daerah agar tidak punah oleh perkembangan zaman. Berikut beberapa kesenian khas Sunda yang tetap lestari hingga sekarang Tari Jaipong Tari Jaipong Instagram farla_kostum Salah satu kesenian khas suku Sunda di Jawa Barat ini sangat populer bahkan hingga saat ini. Tari Jaipong merupakan jenis tarian tradisional dengan iringan alat musik Degung yang mengkolaborasikan beberapa jenis gerakan. Seperti gerakan tari ketuk tilu, tari ronggeng, dan beberapa gerakan pencak silat. Hingga saat ini dalam acara khitanan dan pernikahan masyarakat masih banyak yang mengadakan pertunjukan tari Jaipong ini. Wayang Golek Wayang Golek Instagram wayang_sunda Wayang golek hampir mirip dengan wayang kulit, hanya saja memiliki bentuk yang sangat berbeda. Dalam pertunjukannya, sang dalang selalu menggunakan bahasa daerah. Jika di Jawa Timur menggunakan bahasa Jawa Timuran, jika di Jawa Barat menggunakan bahasa Sunda. Sang dalang biasanya mampu memainkan 4 hingga 10 karakter wayang dengan menirukan karakter suara wayang yang berbeda-beda. Tari Merak Tari Merak Instagram bidadaridancestudio Tari Merak adalah salah satu kesenian khas Sunda yang gerakan-gerakan dan pakaiannya terinspirasi dari burung merak. Para penari akan mengembangkan selendang menyerupai ekor burung merak pada saat melakukan tarian. Tari Merak tercipta oleh tangan kreatif R. Tjetje Somantri, tarian ini biasanya dipentaskan oleh 3 penari atau lebih. Kuda Renggong kuda silat pada festival kuda renggong padu_jepret/instagram Kesenian khas Sunda ini merupakan tarian yang berasal dari Sumedang, Jawa Barat, yang memiliki artian keterampilan. Kuda yang dimainkan, sebelumnya telah dilatih terlebih dahulu untuk menari mengikuti irama musik. Kuda yang digunakan bukanlah sembarang kuda, melainkan harus mempunyai fisik yang kuat dan rata-rata berbadan tegap. Biasanya musik yang mengiringi adalah kendang, namun seiring berkembangnya zaman, saat ini bisa menggunakan jenis musik apapun. Pertunjukan kesenian ini dapat membuat penonton tertawa karena kuda akan menggeleng-gelengkan kepala mengikuti musik yang mengiringinya. Pertama kali tampil dari desa Cikurubuk, Kuda Renggong akhirnya menyebar ke wilayah Sumedang dan sekitarnya. Kecapi Suling Kecapi gulfanaferophotography Hampir semua kesenian khas Sunda pada bidang vokal selalu ada cengkok-cengkok yang khas. Namun, kecapi suling adalah salah satu kesenian yang benar-benar menggambarkan budaya Sunda. Sesuai dengan namanya, kesenian ini hanya terdiri dari instrumen kecapi dan suling saja. Jika kalian ingin mendengarkan lagu yang menyejukkan hati dan pikiran, kalian bisa mendengar lagu kecapi suling ini. Cianjuran Cianjuran merupakan kesenian khas Sunda dari Cianjur, alat musik ini bernama mamaos. Alat musik Sunda telah ada sejak tahun 1930, seperti rebab, kecapi recak dengan kombinasi suling dan kecapi indung. Dengan penyanyi yang cengkoknya mirip sinden, menggunakan bahasa Sunda. Jika kalian mendengarkan dengan sekilas, kecapi ini mirip dengan kecapi yang berasal dari China. Pada awalnya kesenian Cianjuran ini hanya menyanyikan seni pantun yang dilagukan. Liriknya mengambil dari kisah pantun Mundinglaya Dikusumah. Di daerah Sunda, kesenian ini biasanya digunakan pada saat acara khitanan, pernikahan dan upacara adat. Bajidoran Bajidoran merupakan kesenian khas Sunda yang berasal dari Subang dan Karawang. Para penari Ronggeng akan berlenggak-lenggok mengikuti tabuhan gendang dan gamelan. Para pria akan mendekat dan menyawerkan uang pada penari. Orang yang menyawerkan uang inilah yang biasanya disebut Bajidor. Kesenian ini sudah ada sejak tahun 1990an, yang mana kesenian ini mirip seperti Jaipongan, dangdut dan ketuk tilu. Namun, sekarang ini kesenian khas Bajidoran sangat kurang peminatnya. Sisingaan Kesenian Sisingaan berasal dari kota Subang yang mulai tampil pada tahun 1975. Awal mula tercipta kesenian ini, para seniman berbincang mengenai kesenian Reog Ponorogo Jawa Timur yang memiliki banyak peminat. Sehingga terciptalah kesenian yang mampu menunjukkan identitas kesenian khas Sunda, yaitu Sisingaan. Ciri khas dari kesenian ini adalah membawa boneka singa dengan 4 penggotong pada satu singa. Pemukulnya terbuat dari bambu, singa tersebut juga terbuat dari bahan kayu. Pada bulu-bulu ekornya terbuat dari tali rafia dan badannya dibungkus kain hingga benar-benar mirip singa. Acara ini digelar pada saat hari besar dan acara khusus kesenian untuk hiburan di daerah Jawa Barat. Blantek Pemain dari kesenian ini biasanya adalah sekelompok penari laki-laki dan perempuan dengan dialog yang lucu. Para pemain akan menonjolkan jenis atraksi gerakan pertunjukan silat dan lawakan. Kesenian Blantek biasanya menggunakan iringan alat musik rebana, kecrek, kendhang, jihan/rebab, dan gong. Namun seiring berkembangnya zaman, kesenian khas Sunda ini menggunakan alat musik modern seperti bass dan gitar melodi. Diperbarui 11 Jul 2021 Freelancer Suka nulis, suka nggambar tinggal di Semarang
\n \n kesenian sunda wayang golek dalam bahasa sunda
Dalangdalam wayang golek bercerita dengan bahasa Sunda dan diiringi suara gamelan Sunda. Kesenian budaya Sunda yang satu ini, dikenalkan pertama kalinya oleh Sunan Kudus, tepatnya di daerah Kudus yang diketahui atau dikenal dengan Wayang Menak. Kemudian, dipertunjukkan di Cirebon dan dikenal dengan nama Wayang Cepak. Wayang golek memang sudah sangat dikenal oleh masyarakat di Jawa Barat, persebarannya pun mulai dari daerah Cirebon sampai Banten.
Ragam Budaya Sunda – Budaya Sunda adalah budaya yang memang berkembang dan menetap di dalam masyarakat Sunda. Budaya Sunda dikenal sebagai budaya yang menjunjung tinggi sopan dan santun. Lazimnya, karakteristik dan kepribadian masyarakat Sunda dikenal sebagai masyarakat yang ramah-tamah, murah senyum, lemah dan lembut, periang, serta sangat hormat kepada orang tua. Suku sunda memiliki slogan sekaligus menjadi filosofi hidup masyarakatnya, yaitu Soméah Hade ka Sémah’ berarti ramah, bersikap baik, menjaga, melayani dan menjamu, serta menyenangkan semua orang. Hal itu yang menjadikan bentuk pengaplikasian masyarakatnya pada setiap perilaku dan tindakan interaksi atau komunikasi, baik di lingkungan setempat maupun luar. Ciri khas masyarakat Sunda dalam melakukan interaksi dan komunikasi antarsesama sering kali menggunakan bahasa punten dan mangga. Istilah punten sendiri memiliki arti kerendahan hati, sementara istilah mangga merujuk pada bentuk mempersilakan, penawaran, ajakan, serta permohonan. Tak hanya itu, ada pula budaya Sunda yang cukup diketahui dan dikenal luas oleh masyarakat. Kira-kira apa saja ya? Simak penjelasan di bawah ini, yuk! Macam-Macam Budaya Sunda1. Etos Budaya SundaCageurBageurBenerSingerPinter2. Nilai Budaya Sunda3. Kesenian Budaya Sunda1. Kesenian Sisingaan2. Tarian Tradisional Khas Sunda3. Wayang Golek4. Pakaian Adat Sunda Kebaya5. Alat Musik Tradisional Khas Sunda Angklung dan SulingKategori Ilmu Berkaitan RelationshipArtikel Relationship Macam-Macam Budaya Sunda Berikut penjabaran mengenai macam-macam budaya Sunda, di antaranya. Ilustrasi Budaya Masyarakat Sunda sumber goodnewsIndonesia 1. Etos Budaya Sunda Etos dan watak budaya Sunda telah diterapkan sejak zaman Salakanagara. Dalam bahasa Sunda sendiri, Salakanagara adalah Kerajaan Perak, kerajaan Sunda tertua di Nusantara. Melalui etos dan watak yang telah berlangsung lama itu, masyarakat Sunda menjadi sejahtera dan makmur selama kurang lebih seribu tahun lamanya. Etos dan watak budaya Sunda yang telah diterapkan sejak lama, di antaranya. Cageur Cageur berarti sehat yang mana dalam hal ini ialah sehat, baik secara jasmani maupun rohani, sehat moralnya, sehat pikirannya, sehat dan memiliki pendirian, sehat dalam bertutur, berbahasa, serta bekerja. Dalam menjaga kesehatan pun, tak hanya diterapkan bagi masyarakat Sunda, melainkan diterapkan pula bagi masyarakat di daerah atau kawasan lain yang ada di Indonesia. Bageur Bageur berarti baik yang mana baik antarsesama, andil dalam memberikan bantuan, seperti bantuan dalam moral baik, pikiran, dan materi, tidak pelit pada sesama, tidak tinggi emosional, penolong, ikhlas dalam melaksanakan serta mengamalkannya tidak hanya diucapan saja. Bener Bener berarti benar atau tidak berbohong yang mana dalam hal ini tidak sembarangan dalam melakukan pekerjaan, suatu amanat, lurus dan baik dalam menjalankan agama, melatih dan memimpin dengan baik, serta tak merusak lingkungan alam. Kemudian, dalam menjalankan dan mengamalkan sesuatu yang baik dan benar, perlu diingat bahwa hal atau sesuatu yang baik belum tentu benar. Akan tetapi, apabila keduanya digabungkan, dapat menentukan amalan yang tepat, yakni mengandung poin baik serta benar. Hal ini menunjukkan bahwa etos dan watak bageur dan bener haruslah beriringan. Singer Singer berarti wawas diri, teliti atau cermat dalam bekerja, memprioritaskan orang lain terlebih dahulu sebelum diri sendiri, menghormati pendapat atau gagasan orang lain, penuh dengan rasa kasih sayang, tidak tersinggung dan marah apabila dikritik, akan tetapi menerima dengan lapang dada. Masyarakat Sunda pun menerapkan etos dan watak mawas diri yang mana hal itu diperlukan agar tiap masyarakatnya sadar sehingga tak melakukan sesuatu yang melebihi batas. Pinter Pinter berarti pintar, pandai, atau cerdas. Hal ini berarti mengerti dalam hal ilmu agama hingga ke akar-akarnya, dapat beradaptasi antarsesama, mampu menyelesaikan permasalahan dengan cakap dan bijaksana, serta tak meletakkan kecurigaan pada orang lain. Adapun etos dan watak pandai diperlukan pada tiap pribadi masyarakat Sunda yang mana mereka harus menuntut ilmu dan pengetahuan agar bertambahnya wawasan serta kepandaiannya. Dari ilmu dan pengetahuan itulah dapat diaplikasikan guna membangun masyarakat serta kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Etos budaya Sunda dapat menjadi contoh baik oleh masyarakat di lingkungan lainnya. Melalui etos dan watak yang telah dijabarkan di atas, masyarakat Sunda terbimbing untuk menjadi individu yang sesuai dengan etos serta watak tersebut, meskipun tak dapat sempurna dijalankan dan diterapkan pada pribadi masing-masing masyarakat Sunda. NILAI-NILAI KARAKTER SUNDA Internalisasi Nilai-Nilai Karakter Sunda di Sekolah Ebook ini sangat menarik sebab berhasil menggambarkan proses pendidikan yang tidak bisa memisahkan diri dari kebudayaan yang majemuk dari masyarakat bangsa Indonesia. Setiap masyarakat atau suku bangsa Indonesia yang majemuk itu memiliki kebudayaan sendiri, memiliki nilai budaya luhur sendiri, dan memiliki keunggulan lokal, serta kearifan lokal sendiri. Setiap masyarakat berusaha mentransmisikan gagasan fundamental yang berkenaan dengan hakikat dunia, pengetahuan, dan nilai. Oleh karena itu, kearifan terhadap budaya lokal adalah proses bagaimana pengetahuan dihasilkan, disimpan, diterapkan, dan diwariskan. 2. Nilai Budaya Sunda Budaya Sunda mempunyai karakteristik dan nilai-nilai tersendiri yang membedakannya dari ragam budaya daerah lain. Umumnya, masyarakat Sunda memang diketahui dan dikenal luas dengan kepribadian yang lembut, religius, dan spiritual. Hal itu tampak selaras dengan pameo silih asih, silih asah, dan silih asuh yang berarti masyarakat Sunda harus memiliki sikap saling mengasihi silih asih, saling memperbaiki dan membenahi diri silih asah, serta saling melindungi atau menjaga pula silih asuh. Tak hanya itu, masyarakat Sunda pun mempunyai nilai-nilai budaya lain, seperti sopan santun, rendah hati antarsesama, hormat pada orang tua, dan saling menyayangi. Kemudian, beberapa masyarakat Sunda juga ada yang masih mempertahankan upacara-upacara adat guna menjaga keseimbangan dalam hal spiritual. Sementara, kegiatan gotong royong diterapkan guna terjaganya keseimbangan sosial dan terjalinnya kebersamaan antar masyarakat Sunda setempat. Nilai saling mengasihi yang diterapkan oleh masyarakat Sunda bisa dikembangkan guna keperluan dan kepentingan masyarakat luas. Setiap orang tentunya perlu untuk saling introspeksi, membenahi, dan memperbaiki diri dengan pendidikan serta membagikan ilmu yang dimilikinya itu. Tak hanya itu, masyarakat Sunda juga harus memiliki sikap saling menjaga dan melindungi kesejahteraan antar masyarakatnya. Dengan demikian, nilai budaya sunda seperti yang sudah dijelaskan menampilkan segi kebersamaan yang erat sebab tak hanya berguna untuk satu orang saja, melainkan pula untuk tujuan bersama. 3. Kesenian Budaya Sunda Masyarakat Sunda tak hanya mempunyai etos dan nilai budaya tersendiri, akan tetapi mereka pun memiliki kesenian budaya Sunda yang bisa dibilang cukup dikenal oleh masyarakat di luar Jawa Barat. Adapun kesenian budaya Sunda yang dimaksud, di antaranya kesenian sisingaan, tarian khas tradisional Sunda, wayang golek, alat musik dan musik tradisional Sunda yang lazimnya diselenggarakan di pertunjukan kesenian. 1. Kesenian Sisingaan Ilustrasi Kesenian Sisingaan sumber Kesenian atau tradisi Sisingaan berakar dari usaha masyarakat di Kabupaten Subang dalam membebaskan tekanan terhadap situasi politik di masa penjajahan, tepatnya di tahun 1812 saat wilayah perkebunan Subang dikuasai dan diduduki secara bergantian antara Belanda dan Inggris. Pada masa itu, bentuk patung singa dalam tradisi Sisingan belumlah sempurna seperti saat ini. Hal itu karena konstruksi kayu yang digunakan masih ringan dari pohon randu dan rangkaian rambut yang terbuat dari daun kaso atau bunga. Kemudian, kerangkanya pun masih ala kadarnya dengan struktur anyaman bambu yang dibalut karung goni. Sisingaan ini memperlihatkan dua hingga empat boneka singa. Untuk permainannya sendiri pun, Sisingaan dimainkan oleh empat orang sebagai pemandu singa, yakni dua orang anak yang menunggangi singa dan beberapa pemuda bertugas untuk mengiringi jalannya rangkaian kegiatan kesenian Sisingaan, tentunya dengan diiringi alat musik tradisional Sunda. Pertunjukan Sisingaan ini mengitari kampung setempat ataupun jalanan kota. Adapun alasan dipilihnya singa sebagai simbol dari kesenian Sisingaan ini, yakni karena sebagai bentuk usaha masyarakat Subang dalam menyindir atau mengkritik bangsa Eropa dengan menjadikan simbol kebesaran negaranya sebagai sebuah permainan rakyat. Dalam pertunjukannya, masyarakat Subang berusaha melimpahkan ekspresi rasa benci lewat simbol atau lambang singa yang dinaiki dan dimainkan oleh anak-anak. Kemudian, para penunggang, yakni anak-anak tersebut menjambak rambut kepala dari singa yang dijunjung oleh bangsa Eropa. Selain diselenggarakan sebagai bentuk perlawanan, tradisi Sisingaan disebut juga sebagai odong-odong’ oleh beberapa masyarakat Subang. Mereka memanfaatkan odong-odong untuk sarana ritual pertanian. Kegiatan dan aktivitas yang dilakukan ialah dengan mengagungkan padi dan leluhurnya melalui kekuatan gaib atau supranatural. Ritual odong-odong tersebut berlangsung dengan cara mengarak sebuah benda yang disamai dengan bentuk hewan tertentu. Seiring berkembangnya zaman, kesenian Sisingan ini beralih menjadi sarana untuk memeriahkan anak-anak yang hendak dikhitan atau disunat agar mereka terhibur. Lalu, anak-anak tersebut diarak mengelilingi kampung atau desa setempat, tepatnya satu hari sebelum dikhitan. Kemudian, mereka dimandikan air kembang yang telah disiapkan oleh dukun rias sebelum akhirnya dijadikan sebagai pengantin sunat. Hingga akhirnya, kesenian Sisingaan ini diikuti oleh kota lain, seperti Garut, Cirebon, dan Sumedang sebagai kesenian memikul binatang tiruan. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Buku Ajar Kebidanan Buku Ilmu Sosial dan Budaya Dasar Buku Ajar Kebidanan membahas mengenai hubungan individu, keluarga, dan masyarakat serta keragaman masalahnya. Buku ini juga mengulas mengenai sistem teknologi dan sistem religi serta penerapannya dalam masyarakat. Materi dalam bukunya dapat dijadikan sebagai hal pokok bagi para pembelajar bidang kesehatan, khususnya kebidanan. Buku ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan dan kritis mengenai aspek sosial budaya kesehatan dan diharapkan dapat membantu membangun lulusan lembaga pendidikan kesehatan yang profesional serta berpikiran kritis. 2. Tarian Tradisional Khas Sunda Tari Jaipong sumber pojokseni Sebenarnya, Sunda memang dikenal memiliki ragam seni tari yang sudah berkembang dari zaman dahulu, bahkan di antaranya ada yang sudah tersohor di Nusantara, salah satunya Tari Jaipong. Tari Jaipong adalah tarian tradisional Sunda dengan karakteristik tariannya, yakni semangat, ceria, humoris, erotis, spontan, tetapi tetap sederhana. Tari Jaipong ini diprakarsai oleh Gugum Gumbira dan H. Suanda pada 1976, tepatnya di Karawang. Kesenian tari khas Sunda ini terinspirasi dari berbagai kesenian yang ada, seperti topeng banjet, pencak silat, wayang golek, dan lainnya. Zaman dahulu, instrumen yang digunakan masih sederhana, seperti gong, gendang, krecek, ketuk, dan rebab. Kemudian, tari Jaipong meluas di daerah Jawa Barat dan mendapatkan sambutan hangat dan positif dari masyarakatnya. Hingga akhirnya, tari Jaipong menjadi tari tradisional khas Jawa Barat yang sering digunakan ketika acara resmi, misalnya, sebagai bentuk sambutan untuk tamu dari luar daerah, bahkan luar negeri. Untuk properti yang digunakan pada tiap penampilan tari Jaipong, di antaranya sinjang atau celana panjang, apok atau baju atasan yang dikenakan penari kebaya, dan selendang atau sampur yang umumnya diletakkan di leher penari Jaipong. Selain tari Jaipong, ada pula tarian tradisional khas Sunda lainnya, di antaranya Tari Ketuk Tilu, Tari Topeng, Tari Rampak Gendang, Tari Wayang, Tari Samping, Tari Buyung, dan masih banyak lagi. 3. Wayang Golek Wayang Golek sumber kerisnews Wayang golek, yakni semacam boneka kayu yang dimainkannya oleh seorang dalang bak wayang kulit. Untuk cerita yang dimainkan juga berasal dari cerita rakyat, seperti cerita penyebaran agama Islam oleh Rara Santang dan Walangsungsang, atau bisa pula cerita Ramayana dan Mahabarata. Dalang dalam wayang golek bercerita dengan bahasa Sunda dan diiringi suara gamelan Sunda. Kesenian budaya Sunda yang satu ini, dikenalkan pertama kalinya oleh Sunan Kudus, tepatnya di daerah Kudus yang diketahui atau dikenal dengan Wayang Menak. Kemudian, dipertunjukkan di Cirebon dan dikenal dengan nama Wayang Cepak. Wayang golek memang sudah sangat dikenal oleh masyarakat di Jawa Barat, persebarannya pun mulai dari daerah Cirebon sampai Banten. Hebatnya, Wayang golek telah dikenal hingga ke mancanegara. Dalam budaya Sunda sendiri, wayang golek disebut sebagai Si Cepot. 4. Pakaian Adat Sunda Kebaya Ilustrasi Kebaya Khas Sunda sumber berbol Pakaian tradisional khas Sunda salah satunya, yakni kebaya khas Sunda. Memang, baju kebaya juga dikenakan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, tetapi pastinya ada perbedaan antara kebaya sudan dan kebaya daerah lainnya. Pakaian tradisional Sunda mempunyai bagian-bagian tersendiri, baik untuk laki-laki maupun perempuannya. Untuk laki-laki, di antaranya terdiri dari baju jas dengan kerah, kain batik atau dodot, celana panjang, kalung, bendo atau penutup kepala, keris, selop sebagai alas kaki, dan jam rantai untuk penghias di jas. Kemudian, untuk perempuan terdiri dari baju kebaya, kain kebat dilepe, selendang karembong, ikat pinggang beubur, kalung, kembang goyang digunakan sebagai penghias sanggul, dan selop. 5. Alat Musik Tradisional Khas Sunda Angklung dan Suling Ilustrasi Angklung dan Suling sumber sakuma1kinu Angklung adalah salah satu alat musik tradisional khas Jawa Barat, terbuat dari bilahan bambu dan dimainkan dengan cara digoyang. Angklung mempunyai berbagai jenis, di antaranya angklung reog, angklung banyuwangi, angklung bali, angklung kanekes, dan lainnya. Angklung tak hanya dikenal oleh masyarakat Jawa Barat, melainkan telah tersebar ke seluruh pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, bahkan ke mancanegara. Luar biasanya, angklung telah diakui sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO atau The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization. Selain angklung, ada pula alat musik tradisional Jawa Barat yang terkenal, yaitu Suling. Suling adalah alat musik tradisional Jawa Barat yang terbuat dari bambu Tamiang. Bambu Tamiang merupakan jenis bambu yang tipis karena diameternya juga kecil sehingga tepat untuk dijadikan sebagai bahan untuk pembuatan suling. Adapun skala nada pada alat musik tradisional suling Sunda, di antaranya mandalungan, salendro, madenda atau sorog, dan pelog degung. Untuk menghasilkan nada pada saat menggunakan suling, yakni mencermati ketepatan posisi jari dan kecepatan udara yang ditiup. Lazimnya, suling Sunda digunakan sebagai instrumen utama kecapi suling dan mendampingi instrumen gamelan degung. Itulah informasi seputar berbagai macam Budaya Sunda. Apabila Grameds tertarik dan ingin memperluas pengetahuan terkait keragaman budaya Sunda, tentu kalian bisa temukan, beli, dan baca bukunya di dan Gramedia Digital karena Gramedia senantiasa menjadi SahabatTanpaBatas bagi kalian yang ingin menimba ilmu. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan kalian, ya! SD Kl. I PBT Bahasa Sunda K/13 Pengayaan Pendalaman Buku Teks Bahasa Sunda ini ditujukan untuk murid Sekolah Dasar kelas 1. Buku ini mencakup pembahasan yang berkaitan dengan bahasa Sunda. Tak hanya dari aspek bahasanya saja, melainkan juga dari aspek budaya Sundanya. Buku ini sangat cocok untuk dijadikan referensi bagi murid kelas 1 Sekolah Dasar yang baru belajar terkait bahasa Sunda. Penulis Tasya Talitha Nur Aurellia Sumber dari berbagai sumber ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
BerandaAdat Tradisi Sunda Kesenian Wayang Golek Bahasa Sunda Kesenian Wayang Golek Bahasa Sunda Dark Hero September 18, 2021 . Kesenian Wayang Golek Bahasa Sunda. Artikel tentang kesenian wayang golek bahasa sunda

Indonesia Wayang Golek adalah kesenian tradisional dari Jawa Barat yakni kesenian yang menapilkan serta membawakan jalur satu narasi yang bersejarah. Wayang Golek ini tampilkan golek yakni seperti boneka yang dibuat dari kayu yang memainkan tokoh khusus dalam narasi pawayangan dan dimainkan oleh seorang Dalang serta disertai oleh nyanyian dan iringan musik tradisional Jawa Barat yang disebutkan dengan degung Sunda Wayang Golek mangrupikeun kasenian tradisional ti Jawa Barat, kasenian anu nembongkeun sareng mawa jalur narasi sajarah. Wayang golék ieu nunjukkeun golék anu sapertos bonéka tina kai anu maénkeun karakter khusus dina narasi pawayangan sareng dipaénkeun ku dalang sareng dibarengan ku nyanyi sareng iringan musik tradisional Jawa Barat anu disebat degung Bagaimana cara menggunakan terjemahan teks Indonesia-Sunda? Semua terjemahan yang dibuat di dalam disimpan ke dalam database. Data-data yang telah direkam di dalam database akan diposting di situs web secara terbuka dan anonim. Oleh sebab itu, kami mengingatkan Anda untuk tidak memasukkan informasi dan data pribadi ke dalam system translasi anda dapat menemukan Konten yang berupa bahasa gaul, kata-kata tidak senonoh, hal-hal berbau seks, dan hal serupa lainnya di dalam system translasi yang disebabkan oleh riwayat translasi dari pengguna lainnya. Dikarenakan hasil terjemahan yang dibuat oleh system translasi bisa jadi tidak sesuai pada beberapa orang dari segala usia dan pandangan Kami menyarankan agar Anda tidak menggunakan situs web kami dalam situasi yang tidak nyaman. Jika pada saat anda melakukan penerjemahan Anda menemukan isi terjemahan Anda termasuk kedalam hak cipta, atau bersifat penghinaan, maupun sesuatu yang bersifat serupa, Anda dapat menghubungi kami di →"Kontak" Kebijakan Privasi Vendor pihak ketiga, termasuk Google, menggunakan cookie untuk menayangkan iklan berdasarkan kunjungan sebelumnya yang dilakukan pengguna ke situs web Anda atau situs web lain. Penggunaan cookie iklan oleh Google memungkinkan Google dan mitranya untuk menayangkan iklan kepada pengguna Anda berdasarkan kunjungan mereka ke situs Anda dan/atau situs lain di Internet. Pengguna dapat menyisih dari iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi Setelan Iklan. Atau, Anda dapat mengarahkan pengguna untuk menyisih dari penggunaan cookie vendor pihak ketiga untuk iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi

rlGZfPY.
  • cfh2vjlqdg.pages.dev/190
  • cfh2vjlqdg.pages.dev/154
  • cfh2vjlqdg.pages.dev/14
  • cfh2vjlqdg.pages.dev/109
  • cfh2vjlqdg.pages.dev/224
  • cfh2vjlqdg.pages.dev/131
  • cfh2vjlqdg.pages.dev/119
  • cfh2vjlqdg.pages.dev/253
  • cfh2vjlqdg.pages.dev/75
  • kesenian sunda wayang golek dalam bahasa sunda